Rabu, Mei 06, 2009

CINTA IBUNDA

Apa yang menarik dari kisah Harry Potter? Novel anak-anak tersebut telah menyelipkan sebuah adegan menarik sekaligus mengharukan : Kekuatan cinta seorang ibu. Voldemort -penyihir hitam paling ditakuti- tiba-tiba kehilangan seluruh kekuatannya ketika ingin membunuh seorang bayi, setelah sebelumnya berhasil menghabisi orang tua bayi itu. Dunia Mistik jadi gempar atas kekalahan penyihir tersebut. Ternyata, sampai detik-detik kematiannya sang Bunda masih terus berupaya menyelamatkan Harry Potter yang masih bayi. Kekuatan cinta seorang ibu, meskipun sang ibu telah tiada, telah mampu melindungi sang anak dari bahaya.
Lepas dari kisah Harry Potter, pernahkah kita menghitung berapa liter beras dan berapa jenis makanan yang telah dimasak oleh seorang ibu untuk anaknya, tangan sang ibu terangkat ketika berdo'a dan berapa banyak air mata mengalir ketika sujud mendo'akan kebahagiaan dan keselamatan anaknya.
Ketika sahabat Nabi SAW berthawaf mengelilingi ka'bah sambi menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia,"Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku, Ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab,"Tidak, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkanmu pun tidak terbayar."
Dalam bahasa lain, andaikan, sekali lagi, andaikan saja anda mempunyai gunung emas yang kemudian anda berikan semuanya berikut seluruh perbendaharaan harta anda yang lain untuk mengganti semua yang telah dilakukan oleh seorang ibu, niscaya itu semua belum mampu membayar satu malam saja saat-saat ibu mengasuh anda. Tidak pernah ada kata "cukup", "lunas", "terbayar" untuk membalas cinta seorang ibu.
Kita durhaka pada bunda bila bunda tinggal di rumah kecil dan bocor di sana sini, sementara kita tinggal di tempat yang nyaman; kita berdosa bila kita menikmati makan siang yang lezat dan penuh gizi sementara bunda hanya makan seadanya; kita berdosa bila menghitung biaya sekolah anak dan karena itu kita menghindar membelikan obat bagi bunda yang tengah sakit; kita berdosa bila kita dalam perjalanan yang sangat nyaman dalam mobil mewah, sementara bunda naik kendaraan yang penuh sesak; kita tergolong anak durhaka bila kita sanggup piknik atau jalan-jalan dengan teman tapi selalu saja punya alasan untuk tidak membantu atau menemani bunda.
Jangan gunakan logika untuk berkhidmat pada bunda. Balas cintanya dengan cintamu. Kenapa? Karena "Ridho Allah terletak pada ridho orang tua." Begitulah ajaran agama kita. Bagaimana kita membagi cinta untuk keluarga (bagi yang sudah berkeluarga), pekerjaan, teman dan sekaligus untuk bunda? Jawabannya adalah kita tidak pernah membagi cinta, tetapi kita selalu melipatgandakannya. Balaslah kekuatan cinta bunda dengan ketulusan cinta kita, insya ALlah -seperti diilustrasikan dalam kisah Harry Potter- cinta sang bunda akan terus melindungi kehidupan kita.

Ya Robb, ampuni dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami di waktu kecil."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar