Kamis, Desember 31, 2009

Keadaan Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi pada Hari Hisab dalam Mimpi Umar bin Abdul Aziz

Abu Hazim berkata : “Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz aku datang ke Damaskus (ibukota kekhalifahan). Hari itu adalah hari Jum’at. Jika meneruskan perjalanan ke tempat yang aku tuju, aku tidak akan bisa shalat Jum’at. Kemudian aku berjalan menuju pintu sebuah masjid. Lalu aku mengistirahatkan dan mengikat untaku di halaman masjid. Ketika aku telah memasuki masjid, aku melihat Amirul Mu’minin sedang berkhutbah di atas mimbar. Pada saat melihatku dia berkata, ‘Wahai Abu Hazim mendekatlah kepadaku.’ Kemudian orang-orang melapangkan tempat untukku sehingga aku duduk di dekat mihrab. Setelah selesai berkhutbah dan mengimami shalat, beliau menoleh kepadaku dan berkata : ‘Wahai Abu Hazim, sejak kapankah kamu datang ke negeri kami ini?’ Aku berkata : ‘Baru saja dan untaku masih terikat di halaman masjid.’ Ketika dia telah berbicara, aku segera mengenalinya. Aku bertanya : ‘Bukankah kamu adalah Umar bin Abdul Aziz?’ Dia menjawab: ‘Benar.’ Aku berkata: ‘Demi Allah, ketika kamu bersama kami sebagai Gubernur Abdul Malik bin Marwan di daerah Khanashirah wajahmu bercahaya, pakaianmu necis, kendaraanmu megah, makananmu lezat-lezat, pengawalmu satu kompi, apakah yang mengubah keadaanmu padahal saat ini kamu adalah Amirul Mu’minin?’ Dia menjawab: ‘Wahai Abu Hazim, semoga Allah meneguhkanmu, janganlah kamu mengulangi lagi tentang Khanashirah.’ Aku berkata: ‘Baik, aku telah mendengar Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di hadapan kamu ada jalan mendaki yang susah untuk didaki kecuali oleh setiap orang yang ringan dan kurus.” (HR. Hakim)
Kemudian dia menangis sehingga rintihannya semakin keras. Setelah itu dia tertawa lebar sehingga kelihatan gigi gerahamnya. Orang-orang menjadi ramai melihat hal aneh tersebut. Aku berkata: ‘Tenanglah dan diamlah kalian., sesungguhnya Amirul Mu’minin sedang mengalami hal yang dahsyat.’ Setelah sadar dari pingsannya, aku segera bertanya kepadanya: ‘Wahai Amirul Mu’minin kami telah melihat sesuatu yang aneh darimu.’ Dia berkata: ‘Lalu apakah kamu melihat semua yang terjadi padaku?’ Kami menjawab: ‘Benar.’
Umar bin Abdul Aziz berkata: “Sesungguhnya ketika aku dalam keadaan pingsan, aku menyaksikan bahwa kiamat terjadi. Allah menghimpun semua makhluk. Mereka berjumlah seratus dua puluh baris. Umat Muhammad berjumlah delapan puluh baris, sedangkan semua makhluk yang bertauhid lainnya berjumlah empat puluh baris. Tiba-tiba diletakkan Kursi, dipasang Mizan (timbangan amal), dan dikembangkan semua buku catatan. Kemudian seorang tukang seru berseru: ‘Di manakah dia Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Bakar Ash Shidiq)?’ Maka muncullah seorang tua yang tinggi dan berambut hitam dengan cat inai. Lalu para malaikat memegang dua pangkal lengannya dan memberdirikannya di hadapan Allah. Lalu diadili (dihisab) dengan penghisaban yang mudah. Kemudian dia diperintahkan ke arah kanan, ke syurga. Setelah itu, seorang penyeru menyeru lagi: ‘Di manakah dia Umar bin Khaththab?’ Tiba-tiba muncullah seorang tua yang tinggi dan rambut yang dicat hitam dengan inai. Lalu para malaikat memegang kedua pangkal lengannya dan memberdirikannya di hadapan Allah. Kemudian diadili (dihisab) dengan penghisaban yang ringan. Kemudian dia diperintahkan untuk digiring ke arah kanan, syurga. Setelah itu seorang penyeru menyeru lagi: ‘Di manakah dia Utsman bin Affan?’ Tiba-tiba muncullah seorang tua yang tinggi dan dengan jenggot yang kuning. Lalu para malaikat memegang dua pangkal lengannya, dia diberdirikan di hadapan Allah. Kemudian diadili (dihisab) dengan penghisaban yang ringan. Kemudian dia diperintahkan untuk digiring ke arah kanan, ke syurga. Setelah itu seorang penyeru menyeru lagi: ‘Di manakah dia Ali bin Abu Thalib?’ Tiba-tiba muncullah seorang tua yang tinggi dengan kepala yang putih, berperut besar dan berbetis kecil. Lalu para malaikat memegang dua pangkal lengannya dan dia diberdirikan di hadapan Allah. Kemudian diadili (dihisab) dengan penghisaban yang ringan. Kemudian dia diperintahkan untuk digiring ke arah kanan, syurga. Maka, ketika aku telah mengetahui bahwa pengadilan itu sudah mendekat kepadaku, aku sibuk dengan diriku sendiri sedangkan aku tidak mengetahui apakah yang akan diperbuat Allah terhadap orang-orang selanjutnya karena saking sibuknya aku dengan diriku sendiri. Tiba-tiba seorang penyeru menyeruku: ‘Di manakah dia Umar bin Abdul Aziz?’ Aku segera berdiri untuk maju, tetapi aku terjatuh dan tertelungkup. Aku segera berdiri lagi untuk maju, tetapi aku terjatuh dan tertelungkup… Lalu datanglah dua malaikat dan keduanya segera memegang kedua pangkal lenganku dan memberdirikanku di hadapan Allah. Lalu Allah menanyai dan meminta pertanggungjawabanku tentang harta-harta mulai dari yang paling kecil dan remeh dan tentang segala keputusan yang aku putuskan dalam menghukum sehingga aku mengira aku tidak selamat…. Kemudian, Tuhanku memberikan karunia-Nya kepadaku dan menurunkan rahmat-Nya. Lalu Dia memerintahkan aku untuk pergi ke arah kanan, ke syurga. Pada saat aku sedang berjalan dengan dua malaikat itu, aku melewati bangkai manusia yang tergeletak di atas abu bekas bara. Aku bertanya: ‘Bangkai apakah ini?’ Malaikat itu menjawab: ‘Mendekatlah kepadanya dan tanyalah dia. Dia akan menjawab pertanyaanmu.’ Lalu aku mendekatinya dan menendangnya dengan kakiku, aku bertanya: ‘Siapakah kamu?’ Dia balik bertanya kepadaku: ‘Kamu siapa?’ Aku menjawab: ‘Aku adalah Umar bin Abdul Aziz.’ Dia bertanya: ‘Apa yang telah diperbuat Allah terhadap kamu dan teman-temanmu?’ Aku menjawab: ‘Adapun dengan khalifah yang berempat, Dia telah memerintahkan ke arah kanan, ke syurga, sedangkan para khalifah setelah mereka aku tidak tahu bagaimana nasib mereka.’ Dia bertanya: ‘Dan kamu, apakah yang diperbuat Allah terhadapmu?’ aku menjawab: ‘Dia telah memberikan karunia-Nya kepadaku dan menurunkan rahmat-Nya untukku. Dia memerintahkan aku ke arah kanan, ke syurga.’ Aku bertanya kepadanya: ‘Siapakah kamu?’ Dia menjawab: ‘Aku adalah Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafi.’ Aku bertanya: ‘Wahai Hajjaj, apakah yang telah diperbuat Allah kepadamu?’ Dia menjawab: ‘Aku telah menghadap kepada Tuhan Yang Maha Keras Hukuman-Nya. Dia Maha Penghukum orang-orang yang mengingkarinya. Dia telah membunuhku sebanyak bilangan orang yang aku bunuh. Dan kini, inilah aku yang sedang menunggu untuk dihadapkan ke hadapan Tuhanku dan menunggu pengadilan yang akan dilaksanakan terhadap orang-orang yang mentauhidkan-Nya, apakah aku akan ke syurga ataukah akan ke neraka?’

Abu Hazim berkata: “Setelah mimpi Umar ini aku berdoa kepada Allah agar Dia tidak menetapkan masuk neraka bagi seorang pun dari umat Muhammad.”

Sumber : 277 Kisah Para Shalihin – Karya : Majdi Muhammad Asy Syahawy

Senin, Desember 28, 2009

Aku Ingin

Aku ingin bebas seperti burung
Yang bebas lepas terbang sesuka hatinya
Ataukah ia pun perih seperti yang kurasa
Hanya saja ku tak mengerti bahasanya?

Ah, rasanya tidak
Burung lepas itu mengepakkan sayapnya penuh semangat
Seperti dia, aku ingin terbang ke tempat yang luas
Terbang sesuka hatiku

Tak perlu risau dengan tekanan
Bila tak suka, biar kutinggalkan
Aku tahu, pasti akan bertemu hal lain
Aku mau, aku ingin

Berbahagia dalam sahaja
Tersenyum dalam tekanan
Tapi ikhlas, karena itu pilihanku
Bukan digerakkan oleh orang lain

Aku ingin menikmati setiap peluh
Menangis, tersenyum, tertawa sebagai diriku
Bukan orang lain
Bukan untuk sesuatu yang tidak kusukai

Aku ingin,
Menari dalam setiap luka
Tapi bahagia, karena Kau menerima
Kau menungguku penuh cinta
Ya Robbi…

(Widi Annisa)

Sabtu, Desember 26, 2009

Gelas-Gelas Kristal; Manajemen Emosi Wanita


Allah berfirman: “Dan bergaullah bersama mereka (istri) dengan cara yang patut (diridhai oleh Allah). Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa:19).

Bila para pakar merasa kewalahan dan kebingungan untuk secara cermat dan pasti memahami hakikat manusia, seperti ekspresi Dr. Alexis Karel melalui bukunya Man is The Unknown yang menggambarkan akhir pencariannya pada frustasi, keputus-asaan dan jalan buntu dalam memahami hakikat dan perilaku manusia, maka tentunya manusia sendiri akan lebih sulit lagi meraba kejiwaan wanita yang pada aktualisasi emosinya bagaikan gelas-gelas kristal yang memiliki banyak dimensi, segi dan sudut sebagai bagian estetikanya namun pada saat yang sama secara embodied ia bersifat rawan pecah (fragile) perlu perlakukan lembut dan sensitif yang dalam bahasa Arab kaum wanita sering diistilahkan sebagai al-jins al-lathif (jenis lembut) terutama menyangkut dinamika kejiwaan, relung-relung emosional dan lika-liku perasaannya.

Dalam kodrat wanita terutama yang menyangkut emosinya yang demikian itu sebagai kelebihan sekaligus dapat pula berpotensi menjadi kekurangannya kadang kaum wanita sendiri sering salah paham dan sulit memahami dirinya apalagi mengendalikan dan mengelola emosinya secara baik. Padahal secara kodrati penamaan wanita sebagai terjemahan dari an-niswah dalam bahasa jawa merupakan kependekan dari wani ditata yang berarti berani ditata atau dikelola. Dengan demikian sebenarnya manusia itu sendiri sudah merasakan kodrat hidup dan apa yang dialaminya, sudah menangkap adanya sesuatu yang menjadi fitrah dan takdirnya sebagaimana Allah ungkapkan hal itu pada surat al-Qiyamah: 14. Namun secara empiris manusia lebih suka mencari jati dirinya di luar dirinya, lebih cenderung mencari faktor, oknum dan kambing hitam selain dirinya dengan menutup, menipu dan membodohi diri sendiri. Oleh karenanya Allah Sang Khalik mengingatkan umat manusia untuk melihat ke dalam, mengaca diri dan jujur pada diri sendiri sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan kekurangan dan kelebihannya tanpa dinodai upaya manipulasi dan distorsi. (QS. Adz-Dzariyat:21)

Ayat di atas sangat erat dan lekat dengan pasangan suami istri sebagai pesan pertama pernikahan. Ayat ini begitu agungnya melandasi ikatan perkawinan sehingga dicantumkan di halaman pertama buku nikah sebagai wasiat ilahi hubungan suami istri yang harus dilandasi kepada kesadaran tenggang rasa, ngrekso dan ngemong satu sama lain yang merupakan bahasa lain dari pengendalian perasaan dan manajemen emosi dalam rumah tangga.

Rasulullah bersabda:

“Terimalah wasiat tentang memperlakukan kaum wanita (istri) dengan cara yang baik. Karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang melekuk. Dan sesuatu yang paling melekuk itu adalah sesuatu yang terdapat pada tulang rusuk yang paling atas. Jika hendak meluruskannya secara paksa tanpa hati-hati, maka kalian akan mematahkannya. Sedang jika kalian membiarkannya, maka ia akan tetap melekuk. Oleh karena itu, terimalah wasiat memperlakukan wanita dengan baik.” (HR. Ahmad dan Al-Hafidz Al-Iraqi).

Pada riwayat lain dari hadits ini dijelaskan, bahwa sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk berlekuk. Jika kalian mencari kenikmatan darinya, maka kalian akan mendapatkannya. Sedangkan di dalam dirinya masih tetap ada sesuatu yang melekuk. Di mana jika kalian hendak meluruskannya, maka kalian akan mematahkannya. Patah di sini berarti perceraian. (HR. Muslim).

Syeikh Waliyullah Ad-Dahlawi dalam Hujjatullah al-Balighah (II/708) menjelaskan makna hadits di atas ialah: “terimalah wasiat dariku (rasulullah) dan gunakan untuk memahami wanita (isteri). Karena pada penciptaannya terdapat sesuatu yang ‘melekuk’. Sebagaimana lazimnya setiap sesuatu akan mewarisi sifat dasarnya. Jika seseorang ingin mengarungi bahtera rumah tangga bersama pasangannya, maka ia harus siap untuk mentolerir dan memaafkan perkara-perkara sepele yang terjadi dan menahan amarah karena sesuatu yang tidak disukainya.”

Dalam hal itu, Rasulullah saw tidak bermaksud memvonis bahwa wanita itu adalah makhluk yang berperangai buruk. Beliau hanya ingin menyampaikan fakta, fenomena dan realitas nyata agar kaum pria bersikap realistis dan siap berinteraksi, bergaul dengan mitra hidupnya dan bagi kaum wanita agar dapat mawas diri. Artinya, jika dalam diri istrinya didapati suatu letupan maupun ledakan emosi, serta menyaksikan ekspresi maupun luapan perasaan yang tidak berkenan di hatinya, maka ia akan menghadapinya dengan sabar dan bermurah hati, tanpa bersikap reaktif dan terpengaruh amarah sehingga menumbuhkan kebencian dan rasa muak, namun ia justru akan melihat sisi baik mitranya. Karena ia hanyalah seorang manusia yang mempunyai sisi baik dan sisi buruk sebagaimana dirinya. Karena itu, Rasulullah bersabda: “seorang mukmin hendaknya tidak membenci mukminat hanya karena satu perangai yang dianggap buruk. Sebab, jika ia membenci satu perangai, maka pastilah ada perangai lain yang akan ia sukai.”

Sejarah tidak pernah menjumpai dalam satu agama atau tradisi mana pun, suatu ajaran yang begitu care, apresiatif dan menghargai kodrat dan hak-hak wanita melebihi doktrin ajaran Islam. Adakah hikmah dibalik kehendak Allah menciptakan wanita dalam keadaan demikian? Memang, Allah tidak menciptakan sesuatu secara sia-sia (QS. Ali-Imran: 191) dan Dia mengamanahkan kepada kaum wanita tugas-tugas penting dan sensitif seperti hamil, menyusui dan mendidik anak. Untuk itu Allah SWT mempercayakan kepada mereka sifat-sifat dan pemberian yang sesuai tugasnya, yang berbeda dari sifat kaum pria dan pembawaannya.

Dr. Frederick mengatakan bahwa kaum wanita mengalami proses stagnasi yang tidak hanya terjadi pada perubahan fisiknya saja, melainkan juga pada tabiat dan keadaan psikisnya. Karena seandainya ia tidak memiliki emosi dan sifat kemanjaan anak-anak, maka pastilah ia tidak mampu menjadi ibu yang baik. Ia bisa dipahami anak-anak karena perasaannya yang masih terdapat unsur kekanak-kanakan.

Menurutnya, ia akan tetap seperti anak-anak dalam kemanjaan dan emosinya, bahkan dalam perkembangannya wanita lebih banyak bersifat kekanak-kanakan. Kelembutan hatinya dan sensitivitas perasaannya cenderung semakin bertambah lebih cepat dibanding daya pikirnya. Praduga, perasaan dan emosinya lebih banyak dipakainya daripada rasionya. Karena ia terkondisikan untuk lebih banyak bersikap pasif daripada bersifat aktif dan lebih banyak menerima dengan sikap pasrah daripada bersikap menguasai. Ia secara kodrati tercipta untuk berada di tengah anak-anak dan suami. Demikianlah posisinya dalam keluarga, yaitu pada titik sentral, untuk menjaga keharmonisan anggota keluarga dengan segala kecenderungan masing-masing. (Hayatuna al Jinsiyah, hal. 70).

Jika suami mampu memahami, maka ia akan menerima kenyataan dan mendapat kesenangan dari istri dalam batas-batas fitrahnya. Tetapi, jika ia tidak mampu memahaminya, maka ia akan berusaha menjadikan istrinya berbuat sesuai dengan ego kelaki-lakiannya, dari segi berfikir, sehingga mungkin ia akan gagal. Mungkin saja ia akan menghancurkan keluarganya, tempat di mana ia menyandarkan hidupnya. Karena ia menuntut hal mustahil di luar kodratnya. Oleh karenanya, Nabi saw berusaha mengingatkan suami agar hendaknya mendampingi, membimbing, mendidik dan tidak menjatuhkan hukuman dan vonis kepada istrinya hanya karena memiliki suatu sifat yang jelek, sebab ia pun demikian.

Syeikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya Rakaiz al Iman Bayna al Aqlu wa al Qalbu, menegaskan bahwa Islam adalah agama yang agung, rahmatnya telah menyentuh kaum wanita dan melindunginya dari kesewenangan kaum pria. Ia telah memerdekakan perikemanusiaannya, baik jiwa maupun raga. Islam mengajarkan kepada pemeluknya mengenai posisi dan jati diri wanita untuk mengemban tugas dan fungsi keberadaannya. Oleh karena itu, mereka sebaiknya menjaga dan mengelola nilai-nilai kewanitaan yang ada pada diri mereka untuk menghadapi perlakuan yang dapat membuat mereka melepaskan eksistensi biologis dan psikologisnya.

Ketika fenomena dan realitas kewanitaan ini dipungkiri akan terjadi disharmoni dalam kehidupan keluarga dan masyarakat karena tidak mengindahkan sunnatullah. Oleh karena itu Rasulullah saw berpesan: “Sesungguhnya kaum wanita itu adalah saudara kaum pria, maka sayangilah mereka sebagaimana kalian menyayangi diri kalian sendiri.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Islam telah mengangkat harkat dan derajat kaum wanita serta menjadikan mereka sebagai saudara yang sejajar dengan kaum pria. Syariat Islam telah memelopori pengibaran bendera kesetaraan gender dengan menjadikan kaum wanita sebagai mitra suami dalam mengelola keluarga dan masyarakat.

Kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi wanita ini merupakan kunci pertalian cinta kasih pasangan suami istri yang menjadi jembatan menuju keluarga sakinah (QS.Ar-Rum:21). Dengan itu Allah menumbuhkan benih cinta di hati suami-istri sehingga dapat mendorong untuk menunaikan hak dan kewajiban masing-masing dalam bentuk yang paling sempurna tanpa ada perasaan tekanan dan kesan paksaan. Cinta suci tersebut merupakan perasaan tulus yang mendalam tanpa kedustaan dan kepura-puraan serta merasuki hidup sepanjang hayat. Nabi saw. pernah mengungkapkan kenangan cintanya pada Khadijah, “aku sungguh telah mendapatkan cinta sucinya.” (HR. Muslim).

Hal ini bukan berarti tumbuh secara tiba-tiba tanpa adanya upaya menanam dan merawat benih cinta, karena beliau memulai perkawinan dengan perasaan simpati yang netral. Namun benih cinta kasih pasangan suami istri yang shalih ini cepat tumbuh berkembang secara subur sebagai buah dari pergaulan yang baik (mu’asyarah bil ma’ruf), kesetiaan, akhlaq setia, saling memberi dan menerima dengan tenggang rasa yang tinggi. Bukankah doktrin ta’aruf dalam Islam adalah untuk menuju tawasahu bil haqqi dalam atmosfir toleransi dan kesabaran terhadap watak masing-masing. Dengan sikap demikian maka suami istri menikmati kehidupan bersama yang baik dan menyenangkan.


Sumber : dakwatuna.com

Kamis, Desember 10, 2009

Shaum....

Alhamdulillah, Kamis ini shaum lagi walaupun ga sahur karena kesiangan bangunnya. Syukur nih perut sudah terlatih untuk berpuasa di hari Senin dan Kamis jadi ga minta diisi untuk sarapan. Padahal biasanya pagi-pagi udah bunyi minta diisi. Benar ya kata pepatah "Bisa karena biasa", coba kalau ga biasa wah bisa pingsan nih ga makan seharian sampe Maghrib. :)

Kalau badan sehat jadi lebih mudah ya beraktivitas termasuk mengerjakan ibadah mahdhoh. Benar juga seorang muslim itu harus sehat, biar ibadahnya juga bisa optimal. Tapi aku jarang banget olahraga padahal kan salah satu penunjang kesehatan itu berolahraga. Pengen sih mulai melatih diri berolahraga tapi malas banget, masih kalah sama hawa ngantuk. ;P

Balik lagi ke masalah shaum, syukur anggota badanku kompak. Perut ga minta diisi, kepala ga pusing, kaki dan tangan baik-baik aja. Shaumnya jadi lancar deh, Insya Allah. Shaum Senin-Kamis kan salah satu sunnah Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam karena saat itu amalan-amalan kita dilaporkan sang Malaikat ke langit. Wah, biar dapat nilai plus nih dihadapan Allah SWT kita berpuasa di hari itu. Apalagi ini dicontohkan oleh Rasulullah lho.

Semoga amalanku, amalanmu dan amalan kita semua diterima Allah SWT yang akan memberatkan timbangan amal kebaikan kita di Yaumil Hisab nanti. Amiin...

Kamis, November 26, 2009

Sekelumit Tentang Teh


Hmm, apa kabar teman-teman? Sekarang aku ingin berbagi tentang teh nih. Kita semua pasti udah tahu kan apa itu teh? Aku tertarik untuk berbagi artikel ini karena sering banget di TV, majalah, internet atau media lainnya yang membincangkan manfaat teh. Kalau gitu langsung aja yuk kita simak bahasan tentang teh berikut ini.

Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain kelebihan tadi, ada banyak zat yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh.

Manfaat Teh
Manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.

Zat dalam Secangkir Teh yang Bermanfaat
Karena itu selain sebagai minuman ringan, teh juga dapat digunakan sebagai terapi untuk kesehatan. Jika kita meminum secangkir teh, maka kita setidaknya tahu apa saja zat terbaik yang ada di dalam secangkir teh yang kita minum. Zat apa saja yang terdapat dalam teh sehingga membuatnya dikenal sebagai minuman kaya manfaat? Berikut ini beberapa zat utama yang bermanfaat yang terdapat di dalam secangkir teh.
Polifenol
Polifenol pada teh berupa katekin dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Radikal bebas ada di tubuh kita karena lingkungan udara yang tercemar polusi dan juga dari makanan yang kita makan.
Vitamin E
Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.
Vitamin C
Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh manusia. Selain itu vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit.
Vitamin A
Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin yang diperlukan tubuh dapat tercukupi.

Jenis Teh
Zat-zat yang terdapat dalam teh sangat mudah teroksidasi. Bila daun teh terkena sinar matahari, maka proses oksidasi pun terjadi. Adapun jenis teh yang umumnya dikenal dalam masyarakat adalah teh hijau, teh Oolong (misalnya teh Jawa Oolung/Ulung), teh hitam dan teh putih. Teh hijau memiliki kandungan yang paling baik karena dalam proses pembuatannya, teh jenis ini tidak dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari tetapi menggunakan teknik pengeringan secara khusus. Sedangkan teh jenis lainnya diproses dengan cara fermentasi.

Zat dalam Teh yang Kurang Baik
Selain manfaat teh, ada juga zat yang terkandung dalam teh yang berakibat kurang baik untuk tubuh. Zat itu adalah kafein. Kafein pada teh (tehine) dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat. Batas aman untuk mengkonsumsi kafein dalam sehari adalah 750 mg/hari atau setara dengan 5 cangkir teh berukuran 200 ml.

Patut Dihindari saat Minum Teh
Ada pula yang harus Anda perhatikan saat Anda minum teh agar zat yang berguna dalam tubuh tidak hilang, antara lain:
• Jangan minum teh saat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh.
• Jangan minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung.
• Hindari minum teh dicampur dengan gula karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang.
• Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
• Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

Cara Menyeduh Teh
Yang tidak kalah dalam proses pembuatannya adalah cara menyeduh teh. Untuk menghindari kesalahan saat menyeduh teh, Anda harus memperhatikan cara menyeduh teh apakah sudah benar atau belum. Karena kesalahan ini dapat menyebabkan teh tidak memberikan manfaat bagi orang yang meminumnya. Untuk menyeduh teh, gunakan air mendidih bersuhu 80 derajat celcius, jangan menggunakan air dengan yang suhunya lebih tinggi dari 80 derajat karena dapat membuat kita kehilangan manfaat dari teh.
Selain itu, teh bisa dicampur dengan susu. Teh yang dicampur susu atau sering dikenal teh susu bisa mengurangi efek stimulan dari teh karena kalsium susu akan mengikat zat-zat stimulan pada teh.
Cara lain lagi adalah menambahkan lemon yang sering kita kenal dengan sebutan Lemon Tea. Lemon akan memberikan perlindungan bagi pencernaan, karena asam sitrat dalam lemon mencegah timbulnya kerak pada dinding usus.
Di seluruh dunia terdapat banyak sekali cara orang minum teh. Di Inggris, anggota Kerajaan Inggris memiliki kebiasaan minum secangkir teh setiap sore. Di belahan dunia lainnya kebiasaan minum teh juga dilakukan. Semua tergantung Anda dan kebiasaan di budaya Anda. Namun jangan lupa memperhatikan beberapa petunjuk yang telah disebutkan di atas saat meminum teh. Selamat menikmati secangkir teh!

Sumber : Kumpulan info sehat

Rabu, November 25, 2009

Madu Asli Vs Madu Palsu


Madu asli atau madu palsu, bagaimana cara membedakannya? Berdasarkan survey dilapangan baik di Indonesia maupun di USA menunjukan bahwa hampir 80% madu yang beredar dipasaran adalah madu palsu. Lalu bagaimana caranya sebagai orang awam, kita bisa mengetahui madu itu Asli?

Madu asli sesungguhnya sangat mudah diketahui hanya dengan melihat dari sifat dan karakter fisiknya yang khas. Sayangnya, saat ini beredar madu palsu yang meniru sebagian dari sifat atau karakter fisik madu Asli. Sehingga bagi kebanyakan orang sangatlah susah untuk mengetahu keaslian madu, hanya dengan melihat secara fisik.

Madu Asli mempunyai beberapa karakteristik fisik yang tidak bisa dipalsukan:

1. Memutar Optik: Madu asli mempunyai kandungan gula yang spesifik yang dapat mengubah sudut putaran cahaya terpolarisasi.
2. Higroskopis: madu asli bersifat menyerap air, jika madu dibiarkan terbuka pada tempat dengan kelembaban udara tinggi maka madu akan bertambah encer.
3. Madu asli jika dituangkan ke dalam air hangat tidak akan pecah atau air akan tetap jernih sebelum diaduk. Bagi madu yang sudah dicampur akan lebih cepat membuat keruh.
4. Sedangkan sifat2 madu yang umumnya dipalsukan antara lain: sifat madu yang bisa membuat telor matang, tidak tembus koran atau jika dikocok mengeluarkan gas.
5. Kandungan madu yang juga tidak bisa dipalsukan adalah adanya kandungan Enzim Diastase. Kandungan diatase inilah salah satu yang digunakan acuan SNI untuk menentukan madu itu asli atau tidak. Karena enzim ini hanya bisa dihasilkan dari kelenjar ludah lebah.

Klau begitu….susah juga ya? Untuk bisa mengetahui madu itu asli. Ada beberapa tips agar kita kita bisa mendapatkan madu asli:

1. Usahakan saat membeli mengetahui jenis nectar madu tersebut. Karena tiap nectar mempunyai sifat dan karakter fisik yang khas. Misalkan madu kapuk dan Kaliandra, madu kapuk tidak akan mengkristal walaupun disimpan lama di kulkas, sedangkan madu kaliandra akan cepat mengkristal spt gula. Jadi jika membeli madu kapuk tapi madu tersebut mengkristal bisa dipastikan madu itu palsu atau dicampur.
2. Belilah madu asli di tempat yang dipercaya, seperti di Peternakan lebah. Jika tidak mengetahui dimana membeli madu yang asli setidaknnya bisa dilihat dengan membandingkan harganya.
3. Lebih aman belilah madu ke peternak lebah yang telah mempunyai standar madu dari SNI. Standar Madu Asli berdasarkan SNI 01-3545-2004,Aktifitas Enzim Diastase Min. 3 DN, Hidroxy Methyl Furfural (HMF) Maks. 50 Mg/kg, Kadar air Maks. 22% b/b, Gula Pereduksi Min. 65% b/b, Sukrosa Maks. 5% b/b, Keasaman Maks. 50 Ml N NaOH/kg, Abu Maks. 0.50% b/b, Logam arsen (As)Maks. 0.50 Mg/kg.

Hal-hal diatas adalah sebagian cara untuk mengetahui madu asli atau madu palsu.

Kamis, November 05, 2009

SURAT DARI SETAN UNTUK MU


Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isya sebelum berangkat ke tempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku
melihatmu tidak merubah cara hidupmu.
Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.

Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.
Dia sudah mencampakkan aku dari surga,
dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalaskannya

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU
dan Dia masih memiliki rencana-rencana untukmu di hari depan.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH

Aku benar-benar berterimakasih padamu,
karena aku sudah menunjukkan kepada NYA
siapa yang menjadipengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik,
makan sekenyang-kenyangya , guyon2an jorok, bergosip,
manghakimi orang, menghujam orang dari belakang,
tidak hormat pada orang tua ,Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH'
karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.

Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.
Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan,
berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.
Lakukan semua ini didepan anak-anak
dan mereka akan menirunya.
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi
untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan larisembunyi, dan
bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.
Memperingati orang bukan tabiatku,
tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa,
sepertinya memang agak aneh.
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi org tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Catatan : Jika kau benar2
menyayangiku , kau tak akan
membagi surat ini dengan siapapun

Surat Cinta Untuk Seorang Mujahid




Blog Entry
Surat Cinta Untuk Seorang Mujahid (Ehm..!)



Untuk seseorang yang dijanjikan Allah
Disaat hanya Allah yang mengetahuinya ...

Mujahidku, apa kabar?
Semoga saat ini engkau baik-baik saja
Penatku, penatmu saat ini semoga tetap dijalan-Nya
Semoga mendung ini kau nikmati juga
Supaya kau merasa sejuk
Setelah seharian bercampur debu

Mujahidku ...
Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita
Semoga saat ini Penghulu kita menjagamu
Melindungimu di jalanan yang terik
Atau di lautan yang berdebur
Atau ...
Bahkan di musim yang berbeda?
Aku tak pernah tahu
Namun tahukah kau?
Aku selalu yakin akan skenario-Nya

Mujahidku ...
Semoga saat ini Dia menjaga hatimu
Mata, pendengaran, jiwamu
Semuamu ... (ehm!) Untukku!
Pun aku ..., semoga DIA membantuku
Untuk menjaga kehormatanku, jiwaku, jasadku
Semuaku ... Untukmu!
Karena-Nya semata.

Mujahidku ...
Tahukah kau?
Saat ini aku berdo’a untuk keselamatanmu
Semoga saat ini engkau masih teguh
Di jalan yang IA bentangkan untukmu

Mujahidku ...
Saat penat-penat pikir dan jasad begitu menggila
Saat kumparan-kumparan dakwah ini
Mengajak kita berputar bersamanya
Sungguh, aku hanya berharap DIA ridho
Atas apa yang aku dan engkau lakukan
(meskipun engkau entah dimana)

Mujahidku ...
Entah engkau dimana
Aku tak hendak melukis jasadmu
Aku tak hendak mereka-reka, menebak-nebak tentangmu
Sebab mujahidku, tahukah kau?
Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang
Sebelum telinga ini mendengar
Sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku
Atas siapapun kau!
Dan aku ingin menjaganya tetap begitu SEDERHANA

Ah, mujahidku ...
Semoga kau lantunkan doa yang sama pada Pemilik kita
Sebab takdirku dan takdirmu ada di genggaman-Nya
Dan kita tidak akan pernah tahu

Mujahidku ...
Dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya
Menyelipkan doa semoga aku pantas mendampingimu
Entah siapapun kau, dimana saat ini adamu
Namun ...
Ada hormat
Ada rindu
Kepercayaan
Yang memberiku selaksa energi kasih

Mujahidku ...
Sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku
Mempersiapkannya
Menempanya
Agar suatu saat DIA berkehendak
Dan membuatkan skenario tentang kita
Aku telah siap mendampingimu
Dan kita akan tapaki jalan dakwah yang kita pilih serta cintai
Hingga hanya Allah muara akhir semua cinta.

(Diary Pengantin Rabi’ah al-Adawiyah)

Sabtu, Mei 09, 2009

KHALIFAH GILA?

Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berperikemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.

Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan salat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwa Umar bin Kaththab sudah gila?

Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab,merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan,sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara.

Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan salat Jum'at yang lalu,ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan khotbahnya,sekonyong-konyong Umar berseru, "Hai sariah, hai tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!"Jemaah pun geger. Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi khotbah yang disampaikan. "Wah, khalifah kita benar-benar sudah gila," gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum salat Jumat hari itu.

Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul, apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan ditanyainya,"Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru di sela-sela khotbah engkau seraya pandangan engkau menatap ke kejauhan?" Umar dengan tenang menjelaskan, "Begini, sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau. Tatkala aku sedang berkhotbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru: bukit itu,bukit itu, bukit itu!"

Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. "Lalu, mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai melaksanakan salat fardhu?" tanya Abdurrahman pula. Umar menjawab, "Aku menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubikin patung dari tepung gandum, dan kusembah-sembah seperti Tuhan."

Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal itu justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun kacau balau?Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh dari masjid tempatnya berkhotbah?

Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala sariah yang dikirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa kemenangan.

Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat Madinah tentang dahsyatnya peperangan yang dialami mereka. "Kami dikepung oleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri dengan selamat.Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai jurusan. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis. Sampai tibalah saat salat Jumat yang seharusnya kami kejakan. Persis kala itu, kami mendengar sebuah seruan gaib yang tajam dan tegas: "Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Tigakali seruan tersebut diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya.Serta-merta kami pun mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangn tentara lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kejayaan kami."

Abdurrahman mengangguk-anggukkan kepala dengan takjub. Begitu pula masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman kemudian berkata, "Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak mampu melacaknya"

Dari buku Kisah Teladan - K.H. Abdurrahman Arroisi

ISRA BERSAMA RASULULLAH SAW KE LANGIT YANG PALING TINGGI

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Anas Ibnu Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Didatangkan untukku Buraq yang merupakan hewan putih, panjangnya diatas himar dan dibawah bagal, kukunya berada di akhir ujungnya. Beliau bersabda, `Aku segera menungganginya hingga tiba di Baitul Maqdis.' Beliau bersabda, `Lalu ia mengikatnya dengan tali (rantai) yang biasa dipakai oleh para nabi untuk mengikat.' Beliau melanjutkan, `Kemudian aku memasuki masjid (Baitul Maqdis) dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah itu, aku keluar. Lalu Malaikat Jibril a.s. mendatangiku dan menyodorkan dua buah gelas yang satu berisi khamar dan lainnya berisi susu. Aku memilih gelas yang berisi susu dan Jibril a.s. berkata, `Engkau telah memilih kesucian.'

Kemudian ia naik bersamaku ke langit yang pertama. Jibril meminta dibukakan pintu. Lalu (malaikat penjaga langit pertama) bertanya, `Siapakah kamu.' Jibril a.s. menjawab, `Jibril.' Kemudian ia ditanya lagi, `Siapakah yang besertamu?' Jibril a.s. menjawab, `Muhammad.' Malaikat itu bertanya, `Apakah kamu diutus?' Jibril menjawab, `Ya, aku diutus.' Lalu pintu langit dibukakan untuk kami. Ternyata aku bertemu dengan Nabi Adam a.s. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Setelah itu Jibril a.s. naik bersamaku kelangit yang kedua dan meminta dibukakan pintu. Lalu pintu langit kedua dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan dua putra paman Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria a.s., keduanya menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Lalu Jibril a.s. naik bersamaku ke langit yang ketiga dan meminta dibukakan pintu langit ketiga. Lalu pintu langit ketiga dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Yusuf a.s. yang telah dianugerahi sebagian nikmat ketampanan. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Kemudian Jibril a.s. naik bersamaku kelangit keempat dan meminta dibukakan pintu langit keempat. Lalu pintu langit keempat dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Idris a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah SWT berfirman, `Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.'

Setelah itu Jibril a.s. kembali naik bersamaku kelangit yang kelima dan meminta dibukakan pintu langit kelima. Lalu ia membukakan pintu langit yang kelima untuk kami, Di sana aku bertemu dengan Harun a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Malaikat Jibril a.s. kembali naik bersamaku ke langit yang keenam dan meminta dibukakan pintu untuk kami. Lalu ia membukakan pintu keenam untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Musa a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Lalu Jibril a.s. naik lagi bersamaku ke langit yang ketujuh dan meminta dibukakan pintu langit ketujuh. Kemudian malaikat penjaga pintu langit ketujuh membukakan pintu untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat dan tidak kembali kepadanya -sebelum menyelesaikan urusannya.

Setelah itu, ia pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata, daun-daunnya sebesar kuping gajah dan buah-buahannya menyerupai buah anggur. Begitu perintah Allah SWT menyelubunginya dan menyelubungi apa-apa yang akan diselubungi, ia segera berubah. Tidak ada seorang makhluk Allah pun yang mampu menyifati keindahan dan keelokannya. Lalu Allah Maha Agung mewahyukan apa-apa yang akan diwahyukan-Nya kepadaku dan mewajibkanku untuk mendirikan shalat lima puluh kali setiap hari sehari semalam. Setelah itu, aku turun menemui Musa a.s.. Ia bertanya kepadaku, `Apakah gerangan yang telah diwajibkan Allah SWT atas umatmu.' Aku menjawab,' Mendirikan shalat sebanyak lima puluh kali.' Kemudian ia berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah kepada-Nya keringanan. Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Sesungguhnya aku telah berpengalaman mencobanya kepada Bani Israel.' Beliau melanjutkan sabdanya, `Kemudian aku kembali kepada Rabb-ku dan memohon, `Wahai Rabb, berikanlah keringan untuk umatku.' Dan Ia mengurangi menjadi lima kali. Setelah itu, aku kembali menemui Musa a.s. dan kukatakan kepadanya, `Ia telah mengurangi menjadi lima kali.' Namun Musa a.s. kembali berkata, `Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Karena itu kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah keringanan.' Lalu aku bolak-balik bertemu antara Rabb-ku Yang Maha Tinggi dengan Musa a.s.. Lalu Dia berfirman, `Wahai Muhammad, sesungguhnya kelima shalat itu dilaksanakan setiap sehari semalam. Setiap shalat dihitung sepuluh yang berarti berjumlah lima puluh shalat. Barang siapa yang ingin melakukan suatu kebaikan kemudian tidak melaksanakannya, maka Ku-tuliskan untuknya satu kebaikan. Dan jika ia mengerjakannya, maka Ku-tuliskan untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa ingin melakukan kejelekan kemudian tidak melakukannya, maka Aku tidak menulis apa-apa padanya. Dan jika ia mengerjakannya, maka Aku menuliskannya satu kejelekan.' Beliau kembali melanjutkan sabdanya, `Lalu aku turun hingga sampai kepada Musa a.s. dan memberitahukan hal tersebut. Musa a.s. berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan memohonlah keringanan.' Saat itu Rasulullah saw. bersabda, `Aku katakan kepadanya, `Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya.'"

BUAH SU’UZHON

Apa sih su’uzhon? Sejenis mangga, pisang atau umbi-umbian? Su’uzhon itu berasal dari bahasa Arab yang artinya berburuk sangka. Pernah dengar kisah seorang pria yang membunuh kucingnya karena su’uzhon? Kucing peliharaan yang begitu setia mengikutinya dari sebelum ia memiliki anak, hingga ia dianugerahi seorang bayi mungil oleh Yang Maha Kuasa.
Sang kucing menjaga bayi di saat majikannya pergi. Ada ular besar masuk ke rumah dan ingin mencelakai bayi mungil yang sedang tertidur nyenyak tapi sang kucing menghalanginya. Terjadilah pertarungan yang seru antara ular dan kucing. Saat sepasang suami istri itu pulang, didapatinya kucing peliharaannya dengan mulut penuh darah. Sang majikan langsung beranggapan bahwa si kucing telah memakan bayinya. Dengan geram pria itu membunuh kucing peliharaannya. Namun, betapa menyesalnya sepasang suami istri itu saat melihat bayinya baik-baik saja. Seekor ular besar tergeletak tak bernyawa di sana, barulah mereka tahu bahwa sebenarnya kucing peliharaannya itu telah menjaga anaknya dari gangguan ular besar itu.

Seorang sahabatku bercerita padaku, bagaimana su’uzhon menghancurleburkan persahabatan dan persaudaraan yang telah terjalin selama lebih dari 5 tahun. Entah dari mana awal mula berita itu menyeruak ke permukaan? Nama baik seorang akhwat dicemari dengan tuduhan bahwa ia berpacaran dengan teman sekelasnya di kampus. Laki-laki yang tergolong anak bandel ini disebut-sebut telah berhasil mencuri hati gadis berparas cantik yang merupakan aktivis dakwah. Kok bisa?
Ada berita dan ini shahih, yang mengatakan bahwa sebut saja Ratna boncengan motor dengan laki-laki yang digosipkan sebagai pacarnya itu. Dan yang lebih mengagetkan lagi mereka berdua terlihat keluar dari sebuah mall. Akhirnya muncullah prasangka, kalau bukan pacaran terus apa namanya?
Jarang datang ke pengajian, jarang ngumpul sama teman-teman sesama aktivis dakwah, tahu-tahu boncengan motor sama laki-laki dan itu keluar dari sebuah mall. Parah banget sih akhwat ini. Dia pasti udah terkena Virus Merah Jambu (VMJ) deh. Itulah yang ada dalam pikiran teman-teman Ratna tentang dirinya.
Ada sms nyasar dari laki-laki itu yang masuk ke no.HP seorang sahabat Ratna, isinya berupa kata-kata sayang tapi tidak jelas sms itu untuk siapa. Dia langsung menebak layaknya seorang paranormal sakti, “SMS ini pasti buat Ratna, tapi dia salah kirim.”
Merasa keadaan Ratna sudah sangat parah, sahabatnya ini menghampiri Ratna. Dan ini kata-kata yang dilontarkannya kepada Ratna, “Ratna, kamu ga salah, kok mau sih pacaran sama cowok kayak dia…...(menjelek-jelekkan laki-laki yang digosipkan sebagai pacar Ratna).” Ratna tidak memberi jawaban atas tudingan sahabatnya, ia malah menjauh dengan muka ditekuk. Kalau anda yang di posisi Ratna, bagaimana perasaan Anda, tanpa tabayun (klarifikasi) atas berita yang memojokkan dirinya, dia diserang dengan kata-kata yang lebih mirip menyalahkan atau memvonis Ratna sebagai seorang yang bersalah. Lagi-lagi prasangka bermain di benak teman Ratna ini, Ratna pasti ga suka deh kalau pacarnya dijelek-jelekin gitu. Buktinya dia sampai pergi dengan muka ditekuk gitu.
Keesokan harinya, si cowok itu ngelabrak sahabat Ratna. “Loe ngomong apaan sih ke Ratna, jelek-jelekin gue di depan Ratna. Loe pengen ngerusak hubungan gue sama Ratna?” Nah, semakin menguatkan dugaan kalau memang Ratna dan cowok itu punya hubungan khusus. Tapi kenapa Ratna pake cerita segala sih, sampe aku dilabrak gini. Benar-benar keterlaluan si Ratna, dia pasti sengaja cerita ke cowoknya.
Sejak saat itu, hubungan Ratna dan sahabatnya yang telah terjalin lebih dari 5 tahun pun hancur sudah. Mereka tak pernah lagi bertegur sapa padahal mereka sekelas. Tak ada lagi senyum, tak ada lagi salam. Hanya kata-kata ini yang terukir “Terserah deh Na kamu mau ngapain aja, aku udah ga peduli.”
Berita ini sampai ke telinga sahabatku Ayu, sekaligus kakak kelas Ratna semasa di SMA. Ayu tahu persis watak Ratna, karena ia cukup dekat dengan Ratna. “Dekatin dong kan kamu sekelas,” kata Ayu kepada sahabat Ratna, Dian. Tapi Dian dan teman-teman Ratna lainnya sudah merasa tak bisa lagi mendekati Ratna. Dian sudah sakit hati atas perlakuan cowok itu kepadanya yang dia anggap sebagai perlakuan serupa dari Ratna. Ayu tidak percaya dengan apa yang didengarnya, tapi mendengar cerita teman Ratna itu Ayu jadi penasaran. Dia merasa perlu mendengar kisah dari sisi Ratna. Ayu memang sahabat sejatiku, ia tak pernah gegabah dalam mengambil keputusan.
Ayu bersilaturrahim ke rumah Ratna, ia membuka perbincangan dengan bahasa yang halus dari hati ke hati. Dan inilah penjelasan Ratna. “Aku lagi banyak masalah keluarga kak Ayu, tapi ga ada satu pun sahabat-sahabat aku yang datang dan nanyain keadaan aku padahal aku butuh mereka. Masalah kenapa aku ga pernah datang lagi ke pengajian, orang tuaku yang melarang. Itu karena orang tua aku kasihan melihat aku pergi pagi pulang malam. Kerja sambil kuliah ga ada istirahatnya, hari Ahad aja pergi untuk ngaji yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku. Kak Ayu tahu sendiri kan kalau fisikku tuh rentan. Aku udah pernah bilang mau pindah pengajian aja, tapi ga ditanggapin sama teman-teman. Makanya aku pindah ngaji ke daerah yang dekat rumahku tanpa izin sama teman-teman yang lain, daripada aku benar-benar ga ngaji.”
“Kalau masalah boncengan dari mall itu, aku akuin itu salah aku. Tapi aku ga jalan bareng dia, cuma kebetulan ketemu dan waktu itu aku lagi buru-buru banget makanya aku ga pikir panjang langsung ikut. Tapi itu cuma sekali kak, cuma sekali dan aku nyesel banget. Yang aku ga suka dari teman-temanku itu, mereka ga pernah nanya baik-baik tentang masalahku. Mereka langsung men-judge, siapa yang ga kesal sih kak padahal mereka juga ga pernah silaturrahim lagi ke rumahku.” Ratna menjelaskan masalahnya dengan beruraian air mata.
“Yang dapat sms nyasar itu bukan cuma Dian, teman-teman yang lain juga dapat. Cowok itu emang anak iseng, aku ga punya hubungan apa-apa sama dia kak. Waktu Dian nanya soal cowok itu, aku langsung buang muka karena aku udah kesal banget. Terus aku ngomelin cowok itu, karena aku pikir dia yang udah bikin teman-temanku jadi salah sangka.” Oh, jadi gitu ceritanya. Ratna memarahi si cowok itu karena menurut Ratna cowok itulah penyebab gosip miring tentang dirinya. Si cowok memarahi Dian, teman Ratna, karena merasa telah dijelek-jelekkan namanya di depan Ratna. Sedangkan Dian menyangka Ratna mengadu ke cowoknya tentang perkataan Dian. Missed communication nih kayaknya.

Sebuah pelajaran menarik, apapun yang kita dengar atau lihat belum tentu seperti apa yang kita duga. Dalam Islam, diajarkan untuk meneliti lebih dahulu kebenaran sebuah berita atau biasa disebut “tabayyun”.
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
(Q.S.Al Hujurat : 12)

Rabu, Mei 06, 2009

CINTA IBUNDA

Apa yang menarik dari kisah Harry Potter? Novel anak-anak tersebut telah menyelipkan sebuah adegan menarik sekaligus mengharukan : Kekuatan cinta seorang ibu. Voldemort -penyihir hitam paling ditakuti- tiba-tiba kehilangan seluruh kekuatannya ketika ingin membunuh seorang bayi, setelah sebelumnya berhasil menghabisi orang tua bayi itu. Dunia Mistik jadi gempar atas kekalahan penyihir tersebut. Ternyata, sampai detik-detik kematiannya sang Bunda masih terus berupaya menyelamatkan Harry Potter yang masih bayi. Kekuatan cinta seorang ibu, meskipun sang ibu telah tiada, telah mampu melindungi sang anak dari bahaya.
Lepas dari kisah Harry Potter, pernahkah kita menghitung berapa liter beras dan berapa jenis makanan yang telah dimasak oleh seorang ibu untuk anaknya, tangan sang ibu terangkat ketika berdo'a dan berapa banyak air mata mengalir ketika sujud mendo'akan kebahagiaan dan keselamatan anaknya.
Ketika sahabat Nabi SAW berthawaf mengelilingi ka'bah sambi menggendong ibunya yang sudah sepuh, ia bertanya pada Rasul yang mulia,"Sudahkah terbayar lunas semua jerih payah ibuku, Ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab,"Tidak, bahkan untuk menandingi rasa sakitnya saat melahirkanmu pun tidak terbayar."
Dalam bahasa lain, andaikan, sekali lagi, andaikan saja anda mempunyai gunung emas yang kemudian anda berikan semuanya berikut seluruh perbendaharaan harta anda yang lain untuk mengganti semua yang telah dilakukan oleh seorang ibu, niscaya itu semua belum mampu membayar satu malam saja saat-saat ibu mengasuh anda. Tidak pernah ada kata "cukup", "lunas", "terbayar" untuk membalas cinta seorang ibu.
Kita durhaka pada bunda bila bunda tinggal di rumah kecil dan bocor di sana sini, sementara kita tinggal di tempat yang nyaman; kita berdosa bila kita menikmati makan siang yang lezat dan penuh gizi sementara bunda hanya makan seadanya; kita berdosa bila menghitung biaya sekolah anak dan karena itu kita menghindar membelikan obat bagi bunda yang tengah sakit; kita berdosa bila kita dalam perjalanan yang sangat nyaman dalam mobil mewah, sementara bunda naik kendaraan yang penuh sesak; kita tergolong anak durhaka bila kita sanggup piknik atau jalan-jalan dengan teman tapi selalu saja punya alasan untuk tidak membantu atau menemani bunda.
Jangan gunakan logika untuk berkhidmat pada bunda. Balas cintanya dengan cintamu. Kenapa? Karena "Ridho Allah terletak pada ridho orang tua." Begitulah ajaran agama kita. Bagaimana kita membagi cinta untuk keluarga (bagi yang sudah berkeluarga), pekerjaan, teman dan sekaligus untuk bunda? Jawabannya adalah kita tidak pernah membagi cinta, tetapi kita selalu melipatgandakannya. Balaslah kekuatan cinta bunda dengan ketulusan cinta kita, insya ALlah -seperti diilustrasikan dalam kisah Harry Potter- cinta sang bunda akan terus melindungi kehidupan kita.

Ya Robb, ampuni dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi kami di waktu kecil."

Selasa, April 21, 2009

Sejarah Bani Israil

Nabi Ibrahim as dilahirkan dan tumbuh di negeri Babilonia, suatu negeri yang pada saat itu penduduknya melakukan berbagai bentuk kemusyrikan, seperti menyembah batu, berhala, bintang. Semua penduduknya pada saat itu mengingkari Allah swt kecuali Ibrahim, istrinya dan keponakannya (Luth).
Berbagai upaya dilakukan olehnya untuk menda’wahi mereka agar menyembah Allah swt termasuk terhadap ayahnya sendiri dengan menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka sembah tidaklah bisa memberikan manfaat ataupun mudharat sedikit pun.
Ketika Ibrahim merasa bahwa da’wahnya kurang disambut maka mereka berpindah ke negeri Syam (Palestina) dan menetap di daerah Nablus. Dan pada saat Palestina diterpa musibah kelaparan dan biaya hidup begitu tinggi maka mereka berpindah ke negeri Mesir. Dari Mesir mereka kembali lagi ke Palestina.
Pada saat di Mesir, Ibrahim mendapatkan hadiah dari Fir’aun Mesir seorang budak wanita yang bernama Hajar. Dan dari Hajar beliau as mendapatkan Ismail yang kemudian dibawa oleh Ibrahim ke Mekah.
Sementara dari Sarah, Ibrahim mendapatkan Ishaq pada usianya yang menginjak 100 tahun setelah 14 tahun kelahiran Ismail. Kemudian Ishaq menikah dengan Rifqo binti Batwail di usia 40 tahun dan Ibrahim pada saat itu masih hidup. Dari Batwail ini, beliau mendapatkan anak kembar yang bernama ‘Aishu dan Ya’qub.
Allah memberikan kepada Ya’qub 12 orang anak, yaitu : Ruwaibil, Syam’un, Luwa, Yahudza, Isakhar, Zailun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naftli, Had dan Asyir. Sementara yang paling dicintai oleh Ya’qub adalah Yusuf. Hal ini membuat cemburu saudara-saudaranya yang akhirnya mereka bersepakat untuk membuangnya ke sumur yang ditemukan oleh sekelompok musafir dan dijadikan barang dagangan. Yusuf kemudian dibeli oleh seorang penguasa Mesir dan istrinya dengan harga 20 dirham. Di negeri Mesir, Yusuf mendapatkan kesuksesan dengan menjadi bendaharawan negara dan ia pun mengajak ayah dan saudara-saudaranya untuk berpindah ke Mesir.
Ketika Mesir berada dalam puncak kezhaliman yang dilakukan oleh Fir’aun terhadap orang-orang Bani Israil dengan menyembelih anak-anak lakinya dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kemudian Allah swt mengutus Musa as dan Harun untuk menda’wahi Fir’aun.
Upaya Musa dan Harun ini pun mendapat perlawanan yang luar biasa dan keras dari Fir’aun dan para tukang sihirnya sehingga Musa dan orang-orang yang beriman kepadanya melarikan diri. Pelarian diri mereka pun dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya hingga sampai ke tepi lautan. Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke lautan sehingga terdapat jalan untuk bisa dilintasi oleh Musa dan orang-orang yang beriman sehingga selamat sampai di tepian, dan ketika Fir’aun serta tentaranya yang ada di belakang mereka memasuki jalan tersebut maka Musa memukulkan kembali tongkatnya ke lautan sehingga lautan itu menjadi seperti sedia kala dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.
Kemudian Allah swt memerintahkan Musa dan orang-orang yang bersamanya untuk keluar dari Mesir dan menuju Baitul Maqdis (Palestina). Di negeri ini, Musa mendapatkan suatu kaum yang kuat dan gagah dari keturunan al Haitsaniyin, al Fazariyin dan al Kan’aniyin dan yang lainnya. Musa pun memerintahkan para pengikutnya untuk memasukinya serta memerangi mereka namun mereka semua enggan dan tidak mau menuruti perintah nabinya sehingga Allah menyesatkan mereka semua selama 40 tahun.
Pada masa 40 tahu didalam kesesatan ini Musa dan Harun meninggal dunia sehingga kepeminpinan Bani Israil dipegang oleh Yusa’ bin Nuun yang kemudian berhasil menundukkan Baitul Maqdis.
Setelah orang-orang Bani Israil menetap di Palestina, mereka mengalami tiga masa secara berturut-turut :
1. Masa Kehakiman; dimana kebanyakan keturunan mereka mengembalikan segala putusan dari perkara yang diperselisihkan diantara mereka kepada satu orang hakim. Masa ini berlangsung hingga sekitar 400 tahun.
2. Masa Menjadi Raja; sebagaimana firman Allah swt didalam surat al Baqoroh ayat 246 – 252. Allah menjadikan Thalut sebagai raja, kemudian Daud dan Sulaiman as.
3. Masa Perpecahan; yaitu pada masa setelah Sulaiman as terjadi perselisihan antara Rahbi’an bin Sulaiman dengan Yarbi’an bin Nabat. Kemudian Rahbi’an dan keturunan Yahudza serta Benyamin mendirikan negara yang bernama Negara Yahudza yang dinisbahkan kepada Yahudza dari keturunan Daud dan Sulaiman. Ibu kota negara ini di Baitul Maqdis.
Sedangkan Yarbi’an bin Nabath dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan negara Israil di sebelah Palestina bagian utara dengan ibu kotanya adalah Nablus. Merekalah orang-orang yang kemudian dinamakan dengan Syamir yang dinisbahkan kepada gunung di sana yang bernama Syamir.
Pada tahun 722 SM, negara Israil jatuh ke tangan orang-orang Asyuri dibawah pimpinan raja mereka yang bernama Sarjun sedangkan negara Yahuza jatuh ke tangan orang-oang Fira’unah pada tahun 603 SM.
Pada kira-kira tahun 586 SM Bukhtanshar (Nebukat Nashar), raja Babilonia berhasil menduduki Palestina dan mengusir orang-orang Fira’unah serta menghancurkan negara Yahudza dan memenjarakan orang-orang Yahudi serta membawanya ke Babilonia, yang kemudian dikenal dengan ‘Tawanan Babilonia’
Pada tahun 538 SM, raja Parsia yang bernama Kursy berhasil menaklukan Babilonia sehingga melepaskan para tawanan Yahudi dan sebagian dari mereka kembali lagi ke Palestina.
Pada tahun 135 SM, orang-orang Romawi pada masa kepemimpinan Adryan berhasil memadamkan revolusi yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sehingga menghancurkan negeri. Orang-orang Romawi berhasil mengusir mereka (Yahudi) dari sana dan menjadikan mereka terpecah-pecah di berbagai tempat di bumi. Sebagaimana firman Allah swt
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A’raf : 167 – 168)
Pada saat Palestina dibawah kekuasan Romawi ini, Allah swt mengutus Isa as sebagai Rasul kepada Bani Israil, sebagaimana firman Allah swt “Seorang rasul kepada Bani Israil” yang mengajak mereka untuk memperbaiki berbagai kerusakan. Seruan ini disambut oleh sebagian orang-orang Yahudi. Dan orang-orang Yahudi terpecah menjadi dua, sebagaimana diberitakan Allah swt ;

فَآَمَنَت طَّائِفَةٌ مِّن بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَت طَّائِفَةٌ

Artinya : “lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir.” (QS. Ash Shaff : 14)
Golongan yang pertama adalah orang-orang Nasrani sedangkan yang kedua adalah Yahudi.
Para tukang tenung dan ulama Yahudi mendatangi Raja Romawi agar menangkap dan membunuh Isa as yang kemudian permintaan ini disambut oleh raja, namun Allah swt mengangkat Isa dan menggantikannya dengan orang yang mirip dengannya yang kemudian disalib, firman Allah swt :
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ

Artinya : “(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Al Imran : 55)
Artinya : “dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. An Nisaa : 157) (Disarikan dari Al Bidayah wan Nihayah dan majdah.maktoob.com)
Kaum Muslimin Lebih Berhak Atas Yahudi Terhadap Palestina
Terhadap bumi Palestina maka kaum muslimin lebih berhak dibandingkan orang-orang Yahudi dikarenakan beberapa alasan :
1. Sesungguhnya kaum musliminlah yang membebaskan Al Quds (Yerusalem) dari kehancuran yang dilakukan oleh orang-orang Romawi. Kaum muslimin tidak merebutnya dari orang-orang Yahudi. Setelah menguasai Palestina justru kaum muslimin menjaga gereja-gereja dan tempat-tempat ibadah mereka.
2. Selama 12 abad kaum muslimin berada di Palestina dan menjadikan Baitul Maqdis sebagai ibu kota bagi mereka dan menjalani pemerintahan dengan cara-cara syari’ah serta menyirami buminya dengan berbagai kebaikan dan penuh ibadah kepada Allah swt. Mereka tidak pernah meruntuhkan kota atau membakarnya, mereka tidak pernah mengusir penduduknya yang non muslim bahkan mereka semua dapat hidup dengan rasa aman selama pemerintahan islam.
3. Orang-orang Israil tidak mungkin bisa melakukan semua yang telah dilakukan pemerintahan islam disana, yang telah menyinarinya dengan berbagai kebaikan dan toleransi yang tinggi. Kaum muslimin melakukan itu semua dikarenakan aqidah dan keimanan mereka kepada para nabi Allah sementara orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang tidak mengimani risalah Isa dan juga Muhammad. (Al Quds Asy Syarif Haqoiqut Tarikh hal 4 -5)
4. Risalah Muhammad saw adalah risalah yang meneruskan nabi-nabi termasuk Ibrahim, Ishaq, Yaqub, Musa dan Isa yang mereka semua juga dinamakan oleh Allah swt sebagai oorang-orang yang berserah diri (muslim) sehingga kaum muslimin lebih berhak mewarisi bumi Palestina daripada orang-orang Yahudi saat ini.
Dengan demikian kaum muslimin tidak rela apabila Al Quds diambil alih oleh kaum yang suka melakukan kerusakan di bumi, terlebih lagi akan dibangunnya di sana Negara Israel.
Wallahu A’lam.

What's HOAX ???

Perlu Difahami: Penjelasan tentang Hoax, SMS dan Email Palsu, dan Penipuan. (by: achmad zakaria)
====================

Apa sih istilah yang tepat untuk berita palsu atau bohong ? Istilahnya
adalah "Hoax". Hoax adalah suatu informasi yang sifatnya tidak benar dan tidak terbukti. Informasi ini biasanya digunakan untuk menyebarkan
informasi palsu dan mengakibatkan orang menjadi takut atau terpengaruh dengan apa yang diinformasikan pada hoax tersebut. Hoax beredar di mana saja: email, bulettin friendster, facebok, Yahoo Messenger, bahkan SMS.

Siapa yang orang yang biasa menyebarkan hoax ? Jawabnya bisa
macam-macam, tergantung motifnya. Beberapa motif yang ada misalnya Iseng,bisnis hitam, atau iklan dari suatu program atau produk supaya kita terangsang untuk mempelajarinya, atau mengacaukan jaringan komunikasi, atau ingin bahkan bisa sampai alasan politis dan keamanan. Hoax bisa juga dimanfaatkan oleh oknum pelaku kriminal, teroris, atau intelijen dalam menggunakan kode-kode rahasia tertentu dalam hoax. Waah, bisa pusing kita kalau seperti ini?

Apa sih contoh-contoh hoax ?
Banyak sekali, sampai-sampai di dunia maya, ada juga orang yang hobi mengumpulkan hoax lalu dijadikan dalam satu blog. Eit, tunggu dulu, dia maksudnya baik, ingin beritahu kita, tentang apa itu hoax, apakah ini termasuk hoax atau tidak ,semacam tempat bertanya lah bagi orang yang tertipu. Anda semua bisa lihat di blog ini : http://hoax.wordpress.com/ atau kalau mau versi inggrisnya baca ini http://www.hoax-slayer.com/

Dalam melacak apakah sesuatu itu hoax atau tidak, kita bisa lihat kriteria berikut ini :
a. Hoax secara matan dan sanad
b. Hoax secara matan sebagian adalah benar, tetapi secara sanad salah/terputus.

Lho-lho, kok pakai matan dan sanad, memangnya apa hadits? Bukan seperti itu, maksud saya untuk lebih memudahkan bahasa saya, saya memakai kata "matan" untuk "isi" suatu hoax dan "sanad" adalah urut-urutan siapa penyebar dan sumber dari hoax.

Nah kita mulai satu persatu contoh hoax yang dalam 1-2 bulan ini
berkembang dikalangan aktivis dakwah
1. Berita pertama adalah Hoax Minta donor darah
TOLONG DIRANTAIKAN. .. dicari golong darah AB rh-, dan bersedia membantu seorang sahabat: dian_USD, ekonomi 06 kanker otak stadium 4. Hubungi Ketut(081804167497) . Tolong disebarkan.. . Thanks before

Komentar saya : minta darah kok lewat email, sms dan ym. Bodoh sekali
kalau kita percaya. Hehe. Uniknya, ada lagi hoax yang menjadi turunan dari berita ini :

Ketut yang dimaksud adalah buronan dari polisi.Sebarkan. dari akhwat UIN Jakarta.
Komentar saya : wah, baru saya tahu ada buronan disebarkan lewat sms. Polisi mana itu ?
Jadi berita itu adalah HOAX. Ada yang mengatakan ke saya, bahwa berita diatas adalah ulah dari NII KW IX yang sedang menunggu mangsa korban dengan berharap ada orang yang mau menghubungi nomer tersebut diatas, lalu diperas deh, untuk mengejar "setoran". Infromasi ini bahkan masuk dalam blog nya anti NII-KW IX yang merupakan blog yang diragukan keasliannya, karenaisinya sebagian fitnah melulu. walau kita sepakat kalau kita harus anti gerakan yang termasuk aliran yang diduga sesat ini. sekali lagi, "Minta darah kok lewat SMS".


Sumber : ﷲ TARBIYAH in FACEBOOK ﷲ.

Istighfar

"Siapa yang membiasakan beristighfar
(memohon ampun kepada Allah),
maka Allah akan memudahkan baginya:
1) Jalan keluar dari setiap kesempitan,
2) Kemudahan dalam setiap kepanikan,
3) Rezeki dari Allah Swt lewat jalan yang tidak pernah terduga.”
(HR. Abu Daud)

"aku tak peduli atas keadaan susah dan senangku.,
karena aku tak tahu,
manakah diantara keduanya yg lebih baik bagiku.
(Umar Bin Khatab Ra)

jika susah kita bersabar dan jika senang kita bersyukur...
karna tidak ada yang sia-sia bagi pribadi seorang mukmin

Sumber : ﷲ TARBIYAH in FACEBOOK ﷲ

Sabtu, April 18, 2009

Intermezo Bahasa Arab

Teman-teman,,,ternyata belajar bahasa Arab itu susah-susah gampang ya. Aku punya pengalaman nih, waktu belajar bahasa Qur'an itu. Waduh, puyeng di pelajaran fi'il. Kalau yang udah hafal rumusnya sih gampang-gampang aja. Tapi buat yang belom hafal Masya Allah bisa stress, udah gitu mandek di situ ga maju-maju.
Pelajaran fi'il dimulai, membahas soal, ustadz membaca lalu kami mengikuti bacaan ustadz. Masih gampang tinggal ngikutin. Lanjut, ditanya nafsi-nafsi. Waduh, pusing tujuh kelilieng. Melihat para muridnya kebingungan, ustadz punya cara biar binaannya ga kebingungan.
Ustadz : Apa bahasa Arabnya pesawat?
Para Murid : Tho'iroh.
Ustadz : Na'am. Bahasa Arabnya terbang?
Para Murid : Yathiru atau tathiru.
Ustadz : Na'am. Kalau untuk pesawat pakai tathiru ya. Bahasa Arabnya pesawat terbang tinggi?
Para Murid : Mmmmmmmmmmmm......????////// Tho'iroh tathiru .....mmmmmhhhh.....
Ustadz : Bahasa Arabnya 'pesawat terbang tinggi' 'tho'iroh tathiru tak turun-turun'.
Ha ha ha,,,bisa aja nih Ustadz ada aja caranya mencairkan suasana.

Biar

Biar masa yang akan menjawabnya
Aku lelah dengan penatku
Biar dia mencari jalannya
Tak usah risau dengan ini

Tenanglah, kau kubebaskan
Ku takkan lagi memaksamu
Bila malam tak seindah dulu
Kini kau sibuk dalam mimpimu

Yakinku kelak kau akan kembali
Karena kau adalah aku
Yang takkan pernah hidup
Tanpa cinta-Nya

Mungkin kau ingin berhenti
Sejenak saja kau kuizinkan
Bersuka rialah dalam kesenanganmu
Biar masa yang akan menemanimu

Tapi ingatlah masa tak lama
Kau di dunia fana
Yang akan binasa
Seperti janji-Nya

(Widi Annisa)

Rabu, April 15, 2009

Hobby baruku...


Wah, ga nyangka ternyata motret pemandangan tuh menyenangkan yah,,, kaya'nya aku nemuin hobbi baru nih. Foto pemandangan di atas ini adalah hasil bidikanku atas kerjasama aku dan Hisan (kamera digital kesayanganku). Masih ada yang lainnya lho,,,foto ini aku dapat waktu perjalanan pulang dari Banten ke Jakarta.

Canda Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Beliau menerima hamba,orang buta dan anak-anak. Rasulullah SAW juga bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Rasulullah SAW tidak berkata kecuali yang benar saja.
* Datang seorang perempuan memberitahu Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu."
"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.
Perempuan itu kembali ke rumahnya. Lalu membuka mata suaminya. Suaminya bertanya keheranan, "kenapa kamu ini?"
"Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putihnya?" kata suaminya.
* Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai Ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua." Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "Tidakkah kamu membaca firman Allah ini,
'Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan, yang tetap mencintai jodohnya serta sebaya umurnya'."

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya Rasulullah SAW ikut tersenyum.

Selasa, April 14, 2009

Allah SWT menolak 1 dari 3 Doa Rasulullah SAW

'Amr bin Sa'id dari bapaknya berkata bahwa : "Suatu hari Rasulullah SAW datang dari daerah berbukit. Sesampainya di Masjid Bani Mu'awiyah, beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan shalat dua raka'at, maka kami pun shalat bersama Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T :
Setelah selesai berdoa maka Rasulullah S.A.W pun berpaling kepada kami lalu bersabda : "Aku telah memohon kepada Allah S.W.T tiga perkara, dalam tiga perkara itu hanya dua perkara saja yang diperkenankan Allah SWT dan satu lagi ditolak.

1. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya ia tidak membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah S.W.T.
2. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh a.s). Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah S.W.T.
3. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya umatku tidak dibinasakan karena pertengkaran sesama mereka (peperangan, pertengkaran antar umatIslam). Tetapi permohonanku tidak diperkenankan (telah ditolak).

Rabu, April 08, 2009

Saweran Pernikahan di Banten

Ini adalah rekaman saweran pernikahan saudara sepupuku di Banten.....

Kata Hatiku

Mengapa setiap kali kupejamkan mata ini, masa itu yang terlihat olehku.
Haruskah ku menoleh ke belakang, kembali ke sana,,,masa yang tak mungkin lagi untukku kembali.
Ada apa Ya Robb,,,mengapa rasa ini begitu kuat,...seakan ada magnet yang menarikku tuk kembali ke sana.
Ku melihat masa kecilku di sana, berlari dan bermain bersama anak-anak di desa kelahiranku.
Berkejaran, tertawa dan bercanda dalam bahasa yang tak terlalu ku mengerti.
Ada rindu yang teramat sangat, hingga menusuk relung hatiku.
Saat kupejamkan mata ini, kuhirup udara segar di pedesaan.
Kudengar nyanyian anak-anak Pasundan yang tak ku mengerti artinya.
Hidup mereka yang sangat sederhana jauh dari hiruk pikuk kota.
Anak-anak yang tak berani bercita-cita tinggi, karena sekolah saja mereka tak mampu.
Bukan hanya karena biaya sekolah yang mahal, tapi juga karena jarak tempuh yang jauh.
Ya Robb,,,inikah caramu untuk membuat hamba mengabdi di sana....???
Apa yang hamba bisa, Robb,,,hamba sendiri tak yakin...???