Kamis, November 05, 2009

Surat Cinta Untuk Seorang Mujahid




Blog Entry
Surat Cinta Untuk Seorang Mujahid (Ehm..!)



Untuk seseorang yang dijanjikan Allah
Disaat hanya Allah yang mengetahuinya ...

Mujahidku, apa kabar?
Semoga saat ini engkau baik-baik saja
Penatku, penatmu saat ini semoga tetap dijalan-Nya
Semoga mendung ini kau nikmati juga
Supaya kau merasa sejuk
Setelah seharian bercampur debu

Mujahidku ...
Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita
Semoga saat ini Penghulu kita menjagamu
Melindungimu di jalanan yang terik
Atau di lautan yang berdebur
Atau ...
Bahkan di musim yang berbeda?
Aku tak pernah tahu
Namun tahukah kau?
Aku selalu yakin akan skenario-Nya

Mujahidku ...
Semoga saat ini Dia menjaga hatimu
Mata, pendengaran, jiwamu
Semuamu ... (ehm!) Untukku!
Pun aku ..., semoga DIA membantuku
Untuk menjaga kehormatanku, jiwaku, jasadku
Semuaku ... Untukmu!
Karena-Nya semata.

Mujahidku ...
Tahukah kau?
Saat ini aku berdo’a untuk keselamatanmu
Semoga saat ini engkau masih teguh
Di jalan yang IA bentangkan untukmu

Mujahidku ...
Saat penat-penat pikir dan jasad begitu menggila
Saat kumparan-kumparan dakwah ini
Mengajak kita berputar bersamanya
Sungguh, aku hanya berharap DIA ridho
Atas apa yang aku dan engkau lakukan
(meskipun engkau entah dimana)

Mujahidku ...
Entah engkau dimana
Aku tak hendak melukis jasadmu
Aku tak hendak mereka-reka, menebak-nebak tentangmu
Sebab mujahidku, tahukah kau?
Aku mencintaimu sebelum mata ini memandang
Sebelum telinga ini mendengar
Sebelum hal-hal fisik merusak semua ketulusanku
Atas siapapun kau!
Dan aku ingin menjaganya tetap begitu SEDERHANA

Ah, mujahidku ...
Semoga kau lantunkan doa yang sama pada Pemilik kita
Sebab takdirku dan takdirmu ada di genggaman-Nya
Dan kita tidak akan pernah tahu

Mujahidku ...
Dalam sujud-sujud panjangku, aku merayu-Nya
Menyelipkan doa semoga aku pantas mendampingimu
Entah siapapun kau, dimana saat ini adamu
Namun ...
Ada hormat
Ada rindu
Kepercayaan
Yang memberiku selaksa energi kasih

Mujahidku ...
Sungguh aku hanya ingin menjaga diriku, jiwaku
Mempersiapkannya
Menempanya
Agar suatu saat DIA berkehendak
Dan membuatkan skenario tentang kita
Aku telah siap mendampingimu
Dan kita akan tapaki jalan dakwah yang kita pilih serta cintai
Hingga hanya Allah muara akhir semua cinta.

(Diary Pengantin Rabi’ah al-Adawiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar